Wednesday, September 25, 2013

Rencana Hidupmu VS Rencana Tuhan

'Tulislah rencana hidupmu dengan pensil, lalu biarkan Tuhan yang menjadi penghapusnya, karena terkadang hidup berjalan tak sesuai rencana'

Siapa di antara kalian yang suka bikin planning buat masa depan? Kalau kalian suka, berarti kita sama. Gue adalah orang yang sangat terencana, meskipun terkadang bisa jadi orang yang spontan. Namun mayoritas kegiatan yang gue lakuin adalah hal yang sudah direncanakan jauh-jauh hari. Bahkan baju dan kerudung warna apa yang bakal gue pake besok, biasanya gue rencanakan dari semalam sebelumnya.

Dari sekian banyak rencana hidup yang gue buat, tentunya gak semua terlaksana tanpa meleset 1 persen pun. Terkadang hati kecewa, kesal dan galau. Pengen mengutuk sesuatu yang katanya bernama 'takdir'. Tapi mau gue merutuk bagaimanapun tetap aja ketentuan dari Tuhan yang berlaku. Tidak adil, memang. Tapi terkadang itu yang terbaik buat gue.

Sekitar beberapa bulan yang lalu gue bersama sahabat dan pacar bikin planning buat backpacking ke Seoul. Kita booking tiket pesawat dari bulan Mei lalu dan dapat harga promo. Kita juga sudah booking penginapan lewat jasa tour. Persiapan sudah sangat matang. Sahabat gue sudah punya paspor, pacar gue pun paspornya sudah selesai. Tinggal masalah visa. Kami sepakat untuk apply visa turis ke Kedutaan Korea Selatan pada pertengahan Bulan Agustus. Seminggu kemudian pacar gue telepon ke Kedutaan, katanya visa gue dan sahabat gue sudah di-approve, tapi visa pacar di-reject. Gak ada yang bisa kita lakukan, padahal beli tiket dan booking penginapan sudah habis sekitar 4juta Rupiah. Harapan bisa liburan romantis bareng pacar pun musnah sudah :'(

Akhirnya gue memutuskan buat berangkat bareng sahabat gue. Kita pun pergi belanja bareng keperluan apa yang kita butuhkan untuk di Seoul nanti. Kami berdua sangat senang dan tidak sabar. Sampai akhirnya 2 malam yang lalu gue dapat kabar kalau papa-nya sahabat gue itu meninggal dunia. Gue shock berat karena mendadak banget! Selama ini papa-nya gak pernah sekalipun opname. Rasanya malam itu gue pengen langsung meluncur ke Jambi buat memeluk sahabat gue itu, tapi apadaya keadaan tak mengizinkan :'((

Sekarang, gue jadi gak semangat lagi buat liburan ke Seoul. Apalah artinya liburan tanpa pacar dan sahabat?? Tapi gak mungkin kan di antara kami bertiga gak ada satu pun yang jadi berangkat?? Kerugiannya saja bs mencapai 12juta lebih. Gue tetap harus pergi walaupun jadi solo traveller :'(

Yaaa, ini lah kita manusia. Sangat kecil di hadapan Tuhan. Kita cuma bisa berencana, tapi tetap final decision nya Dia yang tentukan. Gue sedih banget karena sahabat gue harus mengalami hal yang sama, yaitu kehilangan orangtua terlalu cepat dan sangat mendadak. Gue sangat paham gimana rasa hancurnya kehilangan orangtua yang kita sayangi.. T___T

Ah jadi mewek sendiri nih.. Bantu do'a ya semoga papa-nya sahabat gue tenang di sana yaa.. Amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah. Aamiin O:)

H-3
*Solo travelling to Seoul

No comments:

Post a Comment