Wednesday, June 1, 2016

Teruntuk Suamiku di Masa Depan

Hai calon suamiku yang sekarang entah berada dimana. Aku do'akan engkau selamat dalam perjalanan menjemput dan menghalalkanku.

Aku ingin kau tahu beberapa hal sebelum nanti hari yang indah itu terlaksana. Hari dimana kau meminta ijin kepada ayahku dan menjabat tangannya untuk memintaku menjadi istrimu. Hari perjanjian yang konon katanya bisa menggetarkan Arasy.

Ketahuilah bahwa saat aku menerimamu menjadi suamiku (nanti), itu berarti aku sepenuhnya menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku untukmu. Maka aku mohon nantinya tolong pelihara dengan baik segala cinta, kasih sayang dan kepercayaan dariku serta dari orang tuaku. 

Di saat aku menyandang gelar sebagai istrimu (nanti), itu berarti aku siap untuk mendampingimu, menjadi sahabatmu, menjadi anggota tim mu, menjadi penyokongmu dan sesekali mungkin menjadi pengingat bila nantinya kau melakukan suatu kekhilafan.

Saat kita tinggal bersama nanti, mungkin akan banyak kekuranganku yang baru kau ketahui, aku mohon untuk dimaklumi dan aku akan senantiasa berusaha untuk memperbaiki diri dari hari ke hari agar kau pun merasa beruntung memiliki istri sepertiku karena aku pun merasa beruntung memiliki suami sepertimu.

Hai, calon suamiku (nanti). Di saat aku menerimamu menjadi suamiku, itu tanda dimana aku memindahkan baktiku dari orang tua kepada engkau. Oleh sebab itu, aku akan melayanimu sepenuh hati dan akan menuruti perintahmu. Aku akan ikut kemanapun kamu tinggal, karena bagaimana mungkin aku bisa hidup jika separuh jiwaku tidak tinggal bersamaku??

Teruntuk suamiku di masa depan. Saat ini aku menantimu dalam do'a dan pengharapan. Semoga pertemuan kita nantinya di waktu yang tepat dan kiranya akan disegerakan oleh-Nya. Sementara menantimu, aku akan terus berusaha memperbaiki diri. 

Dariku : Istrimu di masa depan (nanti)

^_^


2 comments: